Menunggu... Siapa sih yang nggak pernah ngalamin? Malah beberapa orang
men-cap bahwa menunggu itu sebagai aktivitas yang membosankan. Em... iya
gag ya..? Kalo menurutku, tergantung: lama nggak, dan apa yang bisa
dilakuin sambil menunggu.
Sedikit beralih topik, tidak selamanya
apa yang kita tunggu lantas akan sesuai dengan yang kita harapkan. Nah,
gimana kalau itu yang terjadi. Nungguin pesenan es yang nggak
dianter-anter juga (padahal udah haus banget), nunggu orang 'sok
penting' buat dimintain sesuatu (yah, saat itu emang beneran penting
sih. Setidaknya buat kita.), or else. Tapi, yang kita tunggu2 sayangnya
tetap tidak bisa terpenuhi. Meski udah ditunggu.
Belum lama ini,
aku mendapat pengalaman itu. Menunggu lama, tapi dengan hasil tak
terduga. Dissappointed. Just out of my expectation. Huh!
Walhasil,
ujian itu terlewati dengan kurang baik. Karena berakhir dengan wajah
manyun, diem, pulang. Hehehe... (malah ketawa, istighfar atuh, neng !)
Beberapa saat kemudian, datanglah nasihat dari salah seorang kawan*:
Menunggu
itu bisa jadi ujian buat kita. Ujian kesabaran. Ujian keikhlasan.
Kata-kata itu menohok begitu suksesnya. Apalagi setelah tahu bahwa ada
alasan kuat atas apa yang kualami hari itu. Tidak seharusnya aku begitu
marah (em, marah? gag juga ah). Rasa sebal pun seketika berubah jadi
rasa bersalah.
Well.. Sebagaimana menunggu yang bisa jadi ladang
amal (atau dosa). Hukum ini juga berlaku untuk banyak hal lain dalam
hidup. Tinggal kita yang pilih, mau yang mana?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar