Biasanya saat
hendak ke kampus, atau ke manapun, tak jarang ku jumpai bapak-bapak dengan
seragam hijau-kuning terang bertuliskan SUPELTAS. Kadang ada lebih dari satu orang agar bisa bekerja
bergantian. Mereka mengatur lalu lintas di beberapa
persimpangan yang cukup ramai namun tak ber-bangjo. Yah, kurang lebih perannya
memang seperti lampu bangjo di persimpangan jalan besar. Secara bergantian
memberi tanda untuk kendaraan dari arah mana dulu yang boleh lewat, sembari
menahan kendaraan dari arah lainnya. Bedanya, mereka ini manusia. Beri garis
bawah: manusia.
Yang selalu
kuhargai dari sosok-sosok manusia ini adalah kesabarannya. Kalau dengan lampu
bangjo saja masih ada yang iseng nyelonong, lah apalagi ini. Apalagi pernah dulu pas bulan Ramadhan. Coba
bayangin! Panas-panas, (insya Allah) dalam kondisi puasa, ada seorang
pengendara motor yang mau nekat nerabas jalur yang baru diberi kesempatan
‘jalan’. Tapi tidak jadi karena keburu dihadang bapak Supeltas ini dan jalur di
depan sudah ramai. Si Bapak juga berkata, “Masya Allah… Sabar dulu tho! Nanti,
gantian!” (Uh, Bapak juga yang sabar ya…)
[bukan hasil jepretan sendiri, tapi kurang lebih seperti inilah sosok pak Supeltas]
Kemudian yang baru-baru ini kulihat. Sore hari, seorang Bapak berseragam
Supeltas membantu sekelompok kendaraan yang kesulitan menyeberang karena laju
kendaraan yang melintas rata-rata berkecepatan tinggi dan enggan mengalah.
Mungkin karena gemes, si Bapak yang
(mungkin) sudah hendak pulang seusai bertugas, saat itu juga ia mengatur
langsung dari atas sepeda motornya. :D
Terkadang ada pengendara baik sepeda motor atau mobil yang memberi tip,
biasanya, yang kulihat sih, berupa uang seribuan. Aku sendiri belum pernah ikut
memberi tip, takutnya malah jatuh or
bikin macet karena nggak seimbang bawa motornya (satu tangan megang setang
sambil satu tangan lagi ngasih duit). Paling-paling senyum manis sembari ngucap “Makasih, Pak…” Hehehe…
Iya. Terima kasih. Karena ada mereka, lalu lintas bisa lebih teratur.
Allah-lah yang Maha Kuasa memberi balasan terbaik. Sebagai pengguna jasa mereka
pun sebaiknya manut, supaya gak bikin
semrawut.
Kunjungan perdana, euy! ~~ni rumah napa sampe 'sawangen' begitu? #Nggak dihuni~~ ^^v
BalasHapusEhehe, biasanya aku juga ngasih senyum doang sama bapak2 supeltas. ^^
Ahaha... makasih udah mampir, sist.. Iya emang, ini rumah jarang ditengok ^_^
BalasHapus